- Tajuk Spliker Edisi 1/2013 -
Akhir Februari lalu, SPJICT kedatangan tamu pengurus serikat
pekerja. Tamu pertama, Serikat Pekerja Port Tanjung Pelepas (SPPTP), Malaysia .
Tamu kedua, Serikat Pekerja Terminal Petikemas Surabaya (SPTPS). Pengurus SPPTP
dengan terus terang mengakui SPJICT merupakan union yang sudah sangat dikenal
di Malaysia
khususnya kalangan pekerja pelabuhan. Karena itu, pengurus SPPTP sudah lama
berkeinginan untuk berkunjung dan belajar tentang keberhasilan SPJICT.
Hal yang sama juga diungkapkan pengurus SPTPS Surabaya.
Mereka melihat SPJICT dan SPTPS Surabaya memiliki kesamaan sebagai perusahaan
yang diprivatisasi. SPTPS mengaku ingin belajar banyak dari SPJICT sebagai
serikat pekerja yang memiliki kesetaraan dengan pihak manajemen.
Apresiasi terhadap SPJICT patut disyukuri. Betapapun apresiasi itu tidak
lahir serta-merta. Tapi melalui proses panjang yang sudah dilalui SPJICT. Kita
ingat di masa-masa ketika SPJICT bergerak membangun kekuatan bersama serikat
pekerja lainnya di pelabuhan. Tujuan SPJICT ketika itu semata-mata ingin
terwujudnya kesetaraan khususnya kesejahteraan di lingkungan pekerja pelabuhan.
Alhasil, jika sekarang serikat pekerja menyampaikan apresiasi terhadap SPJICT,
hal tersebut merupakan buah dari perjuangan panjang yang sudah dilakukan.
Namun demikian,
perjalanan masih panjang. Banyak perubahan di dunia pelabuhan yang kini sedang
dan akan terjadi. Kompetisi antarterminal petikemas akan semakin ketat. Karena
itu, SPJICT harus bersiap diri menyongsong berbagai perubahan tersebut. Kata
kunci yang tidak boleh dilupakan adalah soliditas. SPJICT sebagai wadah
aspirasi pekerja memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas menghadapi era persaingan tersebut. Kita harus
bersama-sama, bahu-membahu menyikapi perubahan yang demikian cepat di dunia
pelabuhan. [Redaksi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar