Senin, 18 Maret 2013

SP Tanjung Pelepas: SPJICT Telah Sangat Dikenal di Malaysia


Serikat Pekerja JICT (SPJICT) menerima kunjungan Pengurus serikat pekerja dan manajemen PTP (Port of Tanjung Pelepas) Malaysia. Kunjungan tersebut untuk menjalin silaturahim sekaligus bertukar informasi seputar kegiatan serikat di masing-masing perusahaan.

M. Nur Azman Ketua SP PTP mengaku senang bisa bertemu dengan Pengurus SPJICT. ”Kami bahagia bisa jumpa teman-teman SP JICT  yang telah kami dengar kiprahnya sejak lama dari negeri kami, Malaysia. Niat berkunjung sudah ada pada akhir tahun lalu saat menghadiri pertemuan ITF (International Transportworker Federation) di Jakarta, namun niatan itu baru terlaksana hari ini” ujar Azman, di sela acara kunjungan Kamis (28/1).

Menurut Azman, yang menjadi Ketua Umum SP PTP sejak 2011 lalu itu, keberadaan Serikat PTP yang dipimpinnya masih perlu banyak belajar terutama dari teman-teman SP JICT yang sudah berpengalaman, bukan saja di lingkup nasional namun di tingkat regional.

Dari 4000 karyawan PTP, kata Azman, baru 1.100 karyawan yang bergabung atau berserikat, selebihnya masih perlu banyak pemahaman. ”Misalnya saja soal safety dan kesehatan kerja, kami perlu mendapat masukan dari teman-teman serikat yang sudah berpengalaman,” ujarnya.

Begitu juga denga PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang saat ini masih perlu pengkajian terus, sehingga benar-benar memberi manfaat kepada pekerja. ”Lebih dari itu PKB kami tentunya harus sesuai standar internasional, sekali lagi kami perlu banyak belajar dari teman-teman di SPJICT” imbuhnya.

Hal senada dikemukakan Rozali Manap, supervisor PTP. Menurutnya, nama besar SP JICT  sudah sangat terkenal di negeri Malasia. ”Dan karena itu, SPJICT menjadi salah satu motivasi kami pada 2011 lalu untuk mendirikan serikat pekerja PTP” ungkapnya.

Rozali mencontohkan, dalam memperjuangkan kesejahteraan atau kenaikan upah atau bonus tahunan, pihaknya banyak mendengar perjuangan SPJICT.

”Awalnya kami hanya mendapat bonus 2 bulan gaji dalam setahun, namun ketika kami berserikat manajemen PTP akhirnya menaikkan nominal bonus kami menjadi 5 bulan gaji saat ini” ujarnya.

Sejak ada serikat PTP maka manajemen cukup berhati-bati dalam membuat  kebijakan atau aturan terutama jika bersentuhan dengan kinerja pekerja PTP. ”Setiap manajemen buat kebijakan atau aturan pasti kami pertanyakan”ujarnya Rozali.

Bahkan manajemen PTP selalu berunding terlebih dulu dengan Serikat Pekerja PTP sebelum membuat kebijakan atau aturan. ”Mereka (manajemen PTP) tidak ingin kebijakan yang dibuat tidak efektif kalau ternyata tidak sejalan dengan keinginan pekerja” tambahnya.

Hubungan Yang Berkelanjutan
Dalam kesempatan itu, Nur Azman berharap ada kerja sama berkelanjutan antara SP PTP dengan JICT. ”Bahkan kami akan undang teman-teman SPJICT pada Pemilihan Ketua SP PTP pada September mendatang” katanya.

Azman yakin, akan banyak hal yang bisa ditularkan teman-teman JICT, bagi perkembangan SP PTP. ”Kalau kami yang bicara perlu waktu lama dan kerja keras, tetapi kalau ilmu berserikat itu disampaikan orang lain kami yakin, teman-teman anggota SP PTP akan mudah memahami, sehingga kedepan kami akan lebih profesional  dalam menjalankan atau memperjuangkan hak-hak pekerja terutama di lingkup PTP” imbuhnya.

Sementara  itu, Ketua Umum SP JICT H Muji Wahyudi mengaku senang bila dapat bertukar ilmu dan pengalaman dengan SP PTP.

”Pengalaman kita di sini dengan serikat pekerja di negeri Malaysia tentu berbeda, sehingga kita bisa saling menambah pengalaman yang pada gilirannya kita harapkan lebih mendukung lagi kemajuan SPJICT” tuturnya.

Hal senada dikemukakan Yudi Prasetyo. Menurutnya kerja sama dengan serikat di lingkup regional merupakan peluang bagus yang harus dimanfaatkan. ”Saat ini kita akan menghadapi era global, sehingga perlu sebanyak-banyaknya pengalaman berserikat termasuk dari kawan kita dari SP PTP” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar