Serikat Pekerja JICT (SPJICT) menerima kunjungan Pengurus serikat pekerja dan manajemen PTP (Port of Tanjung
Pelepas) Malaysia. Kunjungan tersebut untuk menjalin silaturahim sekaligus bertukar informasi seputar kegiatan serikat di masing-masing perusahaan.
M. Nur Azman Ketua SP PTP mengaku senang bisa bertemu dengan
Pengurus SPJICT. ”Kami bahagia bisa jumpa teman-teman SP JICT yang telah kami dengar kiprahnya sejak lama dari
negeri kami, Malaysia. Niat berkunjung sudah ada pada
akhir tahun lalu saat menghadiri pertemuan ITF (International Transportworker Federation)
di Jakarta, namun niatan itu baru terlaksana hari ini” ujar Azman, di sela
acara kunjungan Kamis (28/1).
Menurut Azman, yang menjadi Ketua Umum SP PTP sejak 2011 lalu itu,
keberadaan Serikat PTP yang dipimpinnya masih perlu banyak belajar terutama
dari teman-teman SP JICT yang sudah berpengalaman, bukan saja di lingkup
nasional namun di tingkat regional.
Dari 4000 karyawan PTP, kata Azman, baru 1.100 karyawan yang bergabung atau
berserikat, selebihnya masih perlu banyak pemahaman. ”Misalnya saja soal safety dan kesehatan kerja, kami perlu
mendapat masukan dari teman-teman serikat yang sudah berpengalaman,” ujarnya.
Begitu juga denga PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang saat ini masih perlu
pengkajian terus, sehingga benar-benar memberi manfaat kepada pekerja. ”Lebih
dari itu PKB kami tentunya harus sesuai standar internasional, sekali lagi kami perlu banyak belajar dari
teman-teman di SPJICT” imbuhnya.
Hal senada dikemukakan Rozali Manap, supervisor PTP. Menurutnya, nama besar
SP JICT sudah sangat terkenal di negeri
Malasia. ”Dan karena itu, SPJICT menjadi salah satu motivasi kami pada 2011
lalu untuk mendirikan serikat pekerja PTP” ungkapnya.
Rozali mencontohkan, dalam memperjuangkan kesejahteraan atau kenaikan upah
atau bonus tahunan, pihaknya banyak mendengar perjuangan SPJICT.
”Awalnya kami hanya mendapat bonus 2 bulan gaji dalam setahun, namun ketika
kami berserikat manajemen PTP akhirnya menaikkan nominal bonus kami menjadi 5
bulan gaji saat ini” ujarnya.
Sejak ada serikat PTP
maka manajemen cukup berhati-bati dalam membuat
kebijakan atau aturan terutama jika bersentuhan dengan kinerja pekerja
PTP. ”Setiap manajemen buat kebijakan atau aturan pasti kami pertanyakan”ujarnya Rozali.
Bahkan manajemen PTP selalu berunding terlebih dulu dengan Serikat Pekerja PTP sebelum membuat
kebijakan atau aturan. ”Mereka (manajemen PTP) tidak
ingin kebijakan yang dibuat tidak efektif kalau ternyata tidak sejalan dengan
keinginan pekerja” tambahnya.
Hubungan Yang Berkelanjutan
Dalam kesempatan itu, Nur Azman berharap ada kerja sama berkelanjutan
antara SP PTP dengan JICT. ”Bahkan kami akan undang teman-teman SPJICT pada
Pemilihan Ketua SP PTP pada September mendatang” katanya.
Azman yakin, akan banyak hal yang bisa ditularkan teman-teman JICT, bagi
perkembangan SP PTP. ”Kalau kami yang bicara perlu waktu lama dan kerja keras, tetapi kalau ilmu berserikat itu disampaikan orang lain kami
yakin, teman-teman anggota SP PTP akan mudah memahami, sehingga kedepan kami
akan lebih profesional dalam menjalankan
atau memperjuangkan hak-hak pekerja terutama di lingkup PTP” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum SP JICT H
Muji Wahyudi mengaku senang bila dapat bertukar ilmu dan pengalaman dengan SP
PTP.
”Pengalaman kita di sini dengan serikat pekerja di negeri Malaysia tentu
berbeda, sehingga kita bisa saling menambah pengalaman yang pada gilirannya
kita harapkan lebih mendukung lagi kemajuan SPJICT” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar