Rabu, 20 Maret 2013

Faris Assagaf: Mewujudkan Kesejahteraan yang Setara


Perjalanannya sebagai pengurus SPJICT telah dimulai sejak era M Syaifuddin, kemudian berlanjut masa Hazris Malsyah dan sekarang sebagai bendahara pada kepengurusan H Muji Wahyudi. Pada masa kepengurusan sebelumnya, pernah menjadi kabid KESRA, Organisasi dan menjabat sebagai Wasekjen bidang Kaderisasi yang bertugas menggelar berbagai kegiatan kaderisasi dalam upaya memuluskan proses regenerasi di tubuh serikat pekerja.

"Kepengurusan sekarang ini banyak dilibatkan generasi muda dalam upaya regenerasi yang dikombinasi dengan  kepengurusan sebelumnya,” ungkapnya.

Berbekal pengalamannya berkecimpung di SPJICT, dengan lancar Faris menceritakan berbagai dinamika serikat pekerja khususnya di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi dia sendiri sempat aktif di kepengurusan Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (IPWA). Dalam kapasitas SPJICT sebagai anggota ITF, dia pun beberapa kali mengikuti
kegiatan  organisasi tersebut.

Kini, dengan posisinya sebagai bendahara dan pengurus harian, dia ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan organisasi.  Termasuk dalam menyampaikan gagasan mengenai kesiapan JICT menghadapi era baru persaingan pelabuhan khususnya terminal petikemas.

"Dalam bisnis di Terminal Petikemas, semua pekerjaan yang dilakukan sama dan membutuhkan standarisasi pengupahan. Paling tidak, sama dari sisi komponen pengupahannya. Karena itu kita membutuhkan satu wadah yang dapat menghimpun para pekerja terminal petikemas memperbaiki kesejahteraan secara bersama-sama" katanya.

Untuk mewujudkan gagasan itu, dia pun terlibat aktif dan menjadi tim inti yang menggodok ide pembentukan serikat pekerja terminal petikemas seluruh Indonesia.

”Kita ingin benar-benar mewujudkan kesejahteraan pekerja terminal yang setara antara satu terminal dengan terminal lainnya,” ungkap Senior Account Marketing di departemen Komersil JICT .**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar