Perjalanannya sebagai pengurus SPJICT telah dimulai sejak
era M Syaifuddin, kemudian berlanjut masa Hazris Malsyah dan sekarang sebagai
bendahara pada kepengurusan H Muji Wahyudi. Pada masa kepengurusan sebelumnya,
pernah menjadi kabid KESRA, Organisasi dan menjabat sebagai Wasekjen bidang
Kaderisasi yang bertugas menggelar berbagai kegiatan kaderisasi dalam upaya
memuluskan proses regenerasi di tubuh serikat pekerja.
"Kepengurusan sekarang ini banyak dilibatkan generasi
muda dalam upaya regenerasi yang dikombinasi dengan kepengurusan
sebelumnya,” ungkapnya.
Berbekal pengalamannya berkecimpung di SPJICT, dengan lancar
Faris menceritakan berbagai dinamika serikat pekerja khususnya di lingkungan
pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi dia sendiri sempat aktif di kepengurusan
Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (IPWA). Dalam kapasitas SPJICT sebagai
anggota ITF, dia pun beberapa kali mengikuti
kegiatan organisasi tersebut.
kegiatan organisasi tersebut.
Kini, dengan posisinya sebagai bendahara dan pengurus
harian, dia ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan organisasi.
Termasuk dalam menyampaikan gagasan mengenai kesiapan JICT menghadapi era
baru persaingan pelabuhan khususnya terminal petikemas.
"Dalam bisnis di Terminal Petikemas, semua pekerjaan
yang dilakukan sama dan membutuhkan standarisasi pengupahan. Paling tidak, sama
dari sisi komponen pengupahannya. Karena itu kita membutuhkan satu wadah yang
dapat menghimpun para pekerja terminal petikemas memperbaiki kesejahteraan
secara bersama-sama" katanya.
Untuk mewujudkan gagasan itu, dia pun terlibat aktif dan
menjadi tim inti yang menggodok ide pembentukan serikat pekerja terminal
petikemas seluruh Indonesia .
”Kita ingin benar-benar mewujudkan kesejahteraan pekerja
terminal yang setara antara satu terminal dengan terminal lainnya,” ungkap
Senior Account Marketing di departemen Komersil JICT .**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar